untuk diriku: kuat ya.
Entah sudah berapa kali aku terjatuh, terbanting, remuk. Entah sudah berapa lama aku terpuruk di dasar jurang itu, Entah sudah berapa pertanyaanku lontarkan kepada semesta. Tak juga ku temukan jawabnya. Mengapa aku terjatuh, mengapa aku terbanting, mengapa aku remuk, mengapa harus aku yang terpuruk? Bertanya sampai ke ujung dunia pun tidak menjaminku mendapatkan jawabannya. Sudah mempersiapkan yang terbaik, sudah menghitung perkiraan, sudah berjaga-jaga -pun, akhirnya tetap terjatuh. Kadang, aku tak bisa mengelak bahwa tak jarang aku bertanya-tanya demikian. Mengapa? Mengapa aku? Terkadang, semua yang sederhana itu menjadi rumit. Apalagi ketika aku sudah mulai membawanya keluar. Yap, keluar dari dalam diriku. Membaginya kepada orang lain. Orang yang tepat mungkin akan membantu, namun bagaimana dengan yang lain? Yang tadinya akan diharapkan menguatkan kepingan tubuh ini, justru malah menghempasnya menjadi kepingan yang lebih kecil. Lalu, apa? Ya, aku akan bertanya-tanya lagi, kenap...