Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

2019.

Gambar
Tak terasa, ya? Penghujung tahun sudah menghampiri. Hey, dia tidak akan mampir lama. Ia hanya singgah.. Tak banyak waktu untuk kau sia-siakan di malam terakhir tahun ini. Bagaimana 2019? aman? Yang ku dengar, dia indah. yang terbaik dalam dekade ini. Apa itu benar? 2019.. Bisa dibilang, tahun paling indah yang pernah terjadi, tau mengapa? Di tahun ini, peristiwa besar terjadi, dalam hidupku. Tahun yang istimewa, karena ku biarkan raga ini membuka segala pintu yang ada, untuk lebih mengenal semesta. Semesta yang terpandang remeh dan jahat, ternyata jauh dari spekulasi tersebut. semesta yang ramah, selalu sabar mendampingiku, ke mana-pun raga ini melangkah, selama apapun raga ini hengkang, ia selalu ada. Rumah yang jauh dari genggaman, tak lagi membuatku terpuruk, seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebab, diri ini mulai mengenali semesta dengan baik. jika kamu belum merasakannya, coba-lah, di tahun berikutnya. 2019 baik, semesta baik, ia mengajarkan ku cara memetik buah terindah

Pengembangan Diri Atas Keegoisan

Gambar
Selama hati ini masih egois, semua akan jauh dari kata indah. Selama itupun, hidupmu akan habis termakan waktu. Manusia diciptakan dengan akal, perasaan, dan nafsu. Keegoisan termasuk dalam nafsu yang berdiri angkuh. Terkadang, keangkuhan itu merusak perdamaian yang susah payah dibangun oleh semesta. Manusia dengan segala keangkuhannya. Tak heran jika banyak dari mereka merasa kecil akibat oknum-oknum yang melayang-layang di atas keangkuhannya. Perasaan itu selalu menghantuiku. Merasa kecil di tengah orang-orang yang memiliki minat yang sama persis dengan diriku. Merasa tak berdaya di tengah dunia yang ternyata jauh lebih terintegrasi ketimbang diriku. Tak selalu salah individu lain, ketika diri ini merasa rendah, serendah semut yang terbaring di tengah megahnya Museum Louvré. Tak selalu salah mereka, ketika raga ini terseok akibat angannya sendiri. Terkadang, kita menyalahkan raga lain ketika ia mendekati kata sempurna. Kenapa sih ia bisa berlari kencang, sedang aku, berj

Perbedaan? Bahaya?

Gambar
Ada banyak karakter manusia di muka bumi ini. Tak sedikit yang berbeda satu sama lain. Terkadang, perbedaan itu menimpulkan percikan permasalahan. Mulai dari kecil hingga besar. Perbedaan selalu menjadi alasan dari sebuah ketidak-harmonisan dalam hidup. Intoleran, terkadang menjadi salah satu faktornya. Perbedaan itu terklasifikasikan menjadi banyak kelompok. Perbedaan suku, agama, gaya hidup, lingkungan, finansial, paras, bahkan pendapat pun bisa berbeda. Menurut aku, perbedaan itu bersumber pada satu induk, yakni, perbedaan karakter manusia itu sendiri.  Karakter; sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya. Tak mungkin 7 miliar manusia di bumi ini hanya memiliki satu hingga dua karakter, selebihnya sama. Perbedaan itu menimbulkan keindahan, terkadang pula keburukan; seperti perpecahan. Pernah mendengar kisah perpecahan sebuah kerajaan hanya dikarenakan sebuah berbedaan yang berakar pada perb

Kenapa, ya? -manusia.

Gambar
Menjadi yang sempurna tidaklah mudah. Bahkan, tidak mungkin, ya kan? Memang, tidak ada yang sempurna pada semesta ini. Namun, ingatkah kau bahwa kita adalah manusia. Manusia; makhluk Tuhan yang paling sempurna. Kita memang tidak bisa menjadi sempurna, tapi kita bisa mendekati kata sempurna. Bagaimana caranya? Setiap orang mempunyai caranya masing-masing. Dan tugas kamu hanya untuk memahami dirimu sendiri hingga kau temukan caramu sendiri. Pernah menjadi manusia yang tak diinginkan di mana mana? Pernah merasa seperti itu? Ku rasa, banyak yang pernah. Sebelum membahasnya lebih dalam, lebih baik untuk kau tau, tidak ada manusia yang tak diinginkan di semesta ini. Camkan itu dulu, baru kau boleh lanjut pada paragraf setelah ini.  Manusia. Makhluk yang mempunyai perasaan, pemikiran, juga hawa nasfu. Betapa serakahnya kita? Oh tidak, sayang. Syukuri, itu anugrah. Anugrah terindah dari Tuhan untuk kita.  Banyak yang pernah berada pada titik terbawah hidupnya. Merasa tak diinginkan, dikucil