Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Semakin sederhana, semakin baik?

Gambar
Mungkin, ini akan terdengar klise, Tapi.. Terkadang aku merindukan masa-masa itu, masa ketika tak ada barometer bagi senyumku tuk merekah. Karena sekarang, ketika barometer itu terlanjur tercipta kemudian menghilang begitu saja, tangis lebih sering hadir dalam hidup ini. Namun, itu bukan berarti hanya hal yang luar biasa yang dapat membuat senyum itu hadir. Justru yang kurasa, hal itu semakin sederhana. Sesederhana melihat seorang bayi mungil tertidur lelap dalam damai.  Lalu mengapa situasi menjadi sulit, ketika barometer itu semakin sederhana? Tidakkah kau sadar? barometer mungkin saja sederhana, semakin sederhana seiring berjalannya waktu. Namun lihatlah dunia! Lihat raga-raga di sekitarmu, bukan semakin sederhana, melainkan sebaliknya. Mengerti kan? Memang klise, namun ini faktanya. Kita sebagai manusia dari sekian manusia lain yang hidup pada semesta, harus memakluminya, dan segera beradaptasi.  untuk apa? untuk melanjutkan hidup, tentuny

Untuk Ragaku; aku sayang kamu.

Gambar
Pernah tidak kamu berdiri di depan cermin, menatap dirimu yang sekarang, yang sudah jauh berbeda dari dirimu beberapa tahun yang lalu, bahkan dari dirimu semalam.  Bagaimana semesta telah menggandeng tanganmu hingga titik perjalanan sejauh ini, Bagaimana seluruh makhluk alam memperlakukanmu, baik itu dengan tulus ramah, juga dengan enggan terpaksa, Bagaimana perjalanan jauh ini telah turut membantumu membangun segala aspek kehidupan yang telah kamu dambakan bahkan sejak tinggimu belum mencukupi tinggi minimal tuk sekedar menikmati wahana roller coaster . Seindah itu semesta menyusunnya untukmu, untuk semua individu yang ada padanya.  Mata yang kosong itu, kini memendarkan cahayanya. Bulir air mata perlahan jatuh, meski seluruh semesta tau, itu adalah bagian dari cara ragamu mengucap syukur.  Kamu tidak menyekanya, melainkan menarik otot kedua ujung bibirmu tuk mendesak pipimu ke atas, hanya demi mengukir sebuah senyum.  Senyum pucat itu, kini menyiratkan sejuta makna, sejut

Tentang Semesta

Gambar
Semesta itu baik ya? Terlampau baik. Namun terkadang, ia juga dinilai jahat, bagi mereka yang kurang kesabarannya. Eh gak boleh bilang gitu. Karena, membaca pikiran saja tidak bisa, berspekulasi buruk sudah pasti dilarang, seharusnya. Dari sekian banyak kejahatan, kekejaman, ketakutan yang tampak, semesta selalu berusaha keras menunjukkan titik terbaik darinya untuk kita menghangatkan hati. Semesta selalu punya caranya sendiri untuk menyembuhkan setiap insan yang berbeda-beda di dalamnya, dengan karakter yang juga beragam.  Pernahkah kalian perhatikan? Setiap kesulitan, setiap sudut yang menusuk ragamu dalam, selalu ada cahaya yang dihadirkan semesta untukmu, untuk kita, manusia.  Indah ya? Cara kerjanya. Saat raga ini mulai mendekati jurang penyerahan, semesta memerintahkan makhluk apapun di sekitarnya untuk memberi tangannya, tuk menolong kita. Kurang baik apa ia?  Manusia sering mengeluh karenanya, kenapa, ya? kenapa? kenapa?  Padahal semesta sudah memberi yang terbaik