Tentang Semesta
Semesta itu baik ya? Terlampau baik.
Namun terkadang, ia juga dinilai jahat, bagi mereka yang kurang kesabarannya.
Eh gak boleh bilang gitu. Karena, membaca pikiran saja tidak bisa, berspekulasi buruk sudah pasti dilarang, seharusnya.
Dari sekian banyak kejahatan, kekejaman, ketakutan yang tampak, semesta selalu berusaha keras menunjukkan titik terbaik darinya untuk kita menghangatkan hati. Semesta selalu punya caranya sendiri untuk menyembuhkan setiap insan yang berbeda-beda di dalamnya, dengan karakter yang juga beragam.
Pernahkah kalian perhatikan? Setiap kesulitan, setiap sudut yang menusuk ragamu dalam, selalu ada cahaya yang dihadirkan semesta untukmu, untuk kita, manusia.
Indah ya? Cara kerjanya. Saat raga ini mulai mendekati jurang penyerahan, semesta memerintahkan makhluk apapun di sekitarnya untuk memberi tangannya, tuk menolong kita.
Kurang baik apa ia?
Manusia sering mengeluh karenanya, kenapa, ya? kenapa? kenapa?
Padahal semesta sudah memberi yang terbaik, apa yang perlu dipertanyakan lagi?
Dan jawaban dari semua pertanyaan itu sebenarnya, hanya satu; bersyukur.
Bersyukur atas semua hal yang kamu miliki saat ini, meski ketika dibandingkan dengan temanmu, itu tak seberapa. Namun, semua hal memiliki kisah dibaliknya, ingat kisahmu. Ingat caramu memperjuangkannya. Caramu menggapainya.
Bersyukur atas seluruh kehendak semesta terhadap dirimu, yang sudah diatur sesuai skenario yang ada. Ingat betapa beruntungnya kamu bisa melaluinya sejauh ini.
Bersyukur atas kehadiran semesta. Kebaikan semesta. Bersyukur atas skenarionya yang selalu berusaha mendatangkan apapun yang terbaik untukmu. Meski itu terkadang atau bahkan tak pernah terlihat baik di matamu, namun, terkadang manusia lupa. Ia tidak mendapat yang baik baginya, sebaliknya, ia selalu mendapat apa yang dibutuhkannya dan apa-apa yang menjadi takdirnya.
Jadi, tahap selanjutnya adalah; bersyukur. Kalau kau bisa melakukannya, setiap saat, dan dengan rendah hati, maka kamu siap ke tahap berikutnya. Dan kamu dapat membuat semesta tersenyum karenanya.
Terimakasih sudah membuat semesta tersenyum :)
this pic was taken by me at Gunung Kidul beach, Yogyakarta, on 15th March of 2020.
-sei. 22.03.20.
Namun terkadang, ia juga dinilai jahat, bagi mereka yang kurang kesabarannya.
Eh gak boleh bilang gitu. Karena, membaca pikiran saja tidak bisa, berspekulasi buruk sudah pasti dilarang, seharusnya.
Dari sekian banyak kejahatan, kekejaman, ketakutan yang tampak, semesta selalu berusaha keras menunjukkan titik terbaik darinya untuk kita menghangatkan hati. Semesta selalu punya caranya sendiri untuk menyembuhkan setiap insan yang berbeda-beda di dalamnya, dengan karakter yang juga beragam.
Pernahkah kalian perhatikan? Setiap kesulitan, setiap sudut yang menusuk ragamu dalam, selalu ada cahaya yang dihadirkan semesta untukmu, untuk kita, manusia.
Indah ya? Cara kerjanya. Saat raga ini mulai mendekati jurang penyerahan, semesta memerintahkan makhluk apapun di sekitarnya untuk memberi tangannya, tuk menolong kita.
Kurang baik apa ia?
Manusia sering mengeluh karenanya, kenapa, ya? kenapa? kenapa?
Padahal semesta sudah memberi yang terbaik, apa yang perlu dipertanyakan lagi?
Dan jawaban dari semua pertanyaan itu sebenarnya, hanya satu; bersyukur.
Bersyukur atas semua hal yang kamu miliki saat ini, meski ketika dibandingkan dengan temanmu, itu tak seberapa. Namun, semua hal memiliki kisah dibaliknya, ingat kisahmu. Ingat caramu memperjuangkannya. Caramu menggapainya.
Bersyukur atas seluruh kehendak semesta terhadap dirimu, yang sudah diatur sesuai skenario yang ada. Ingat betapa beruntungnya kamu bisa melaluinya sejauh ini.
Bersyukur atas kehadiran semesta. Kebaikan semesta. Bersyukur atas skenarionya yang selalu berusaha mendatangkan apapun yang terbaik untukmu. Meski itu terkadang atau bahkan tak pernah terlihat baik di matamu, namun, terkadang manusia lupa. Ia tidak mendapat yang baik baginya, sebaliknya, ia selalu mendapat apa yang dibutuhkannya dan apa-apa yang menjadi takdirnya.
Jadi, tahap selanjutnya adalah; bersyukur. Kalau kau bisa melakukannya, setiap saat, dan dengan rendah hati, maka kamu siap ke tahap berikutnya. Dan kamu dapat membuat semesta tersenyum karenanya.
Terimakasih sudah membuat semesta tersenyum :)
this pic was taken by me at Gunung Kidul beach, Yogyakarta, on 15th March of 2020.
-sei. 22.03.20.
Komentar