Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

belajar bodo amat.

Dalam dunia ini, kita mengenal beberapa kata yang baik remaja pun sosok dewasa sering dengar. Di antaranya; opini, apresiasi, kritik, komentar, sambat, dan resah. Ya, seputar itu pokoknya. Kata-kata itu jarang terucap, tapi sering diwakili dengan berentet kalimat lain. Atau bisa dibilang, omongan orang. Nyambung nggak? Kayaknya nggak, hehe. Ok, sebagai sosok remaja, kita sering bertemu yang namanya, omongan orang. Baik itu dalam bentuk opini membangun seperti apresiasi, atau bahkan kritik pedas yang menjatuhkan. Bertolak belakang memang, tapi tujuannya tidak bertolak belakang, sebenarnya. Kalau kita bisa lihat dari perspektif yang tepat. Opini membangun, atau biasa disebut apresiasi, keluar dari mulut-mulut mereka yang manis dengan tujuan membangun, menghargai, juga menghormati. Yang seperti ini biasanya menenangkan. Tapi, tak banyak manusia yang melakukannya, ya tidak? Atau, hanya soal pengaruh lingkungan. Yang kedua, kritik pedas. Yang satu ini sedikit menyeramkan, bak a

Manusia tidak pernah puas ?

Manusia tidak pernah puas. Sering dengar? Atau bahkan sering berkata itu? Terkadang, hidup bisa sebercanda itu. Untuk bisa meraih tahap tertentu, tentunya manusia perlu mati-matian berjuang bahkan hingga titik darah penghabisan. Namun, semesta rupanya gemar bercanda. Pada satu posisi bisa dilihat sosok-sosok pejuang tangguh yang dengan segenap raganya, berlari dan memanjat. Di sisi lainnya, bisa dilihat sosok dengan kelebihan yang dianugerahi padanya dengan mudahnya meraih titik dan tujuan yang sama. Kadang, kesannya tidak adil, ya? Kemudian banyak manusia meneriakkan; tegakkan keadilan! Ada saat ketika tiap raga pada semesta ini berlomba-lomba untuk meraih titik terbaik dalam hidupnya. Berlomba menyaingi dan mengalahkan sosok di sebelahnya. Segala cara dilakukan, bahkan cara curang sekalipun. Itu sih, menjadi tanggung jawab setiap pribadi. Tapi, di mana keadilan? Manusia sering berkata, aku ingin meraih titik itu. Aku akan berjuang untuknya. Pagi hingga larut mala

dunia gemar menuntut.

Pasti pada pernah mendengar kata-kata ini;  "Belajar yang rajin dong, biar sukses." "Coba rajin olahraga dan minum susu biar tinggi." "Berhenti ngemil, deh. Mau bentuk kamu jadi 11 12 sama gajah?" "Bangun siang terus, udah ketinggalan banyak langkah dari orang lain." "Main game aja terus, mau jadi apa kamu saat besar?" "Kerja males-malesan terus, Saya potong gaji kamu lama-lama." "Nyinyir mulu kerjaannya." "Gak usah lah jadi designer, keren juga dokter." Dan rentetan kalimat lainnya. Dari siapa biasa kamu denger? Temen? Orang asing yang bahkan kamu belum pernah ketemu? Saudara? Atau bahkan orang tua? Kalau habis denger itu gimana? Emosi? Jelas. Marah? Panas? Nangis? Teriak? Beda-beda dalam setiap orang mengungkapkan emosi dan perasaannya. Ok, itu nggak penting. Tapi pernah kah ada yang bertanya-tanya, kenapa sih dunia jahat banget? Perasaan aku gak salah