Kalau capek itu..

Kalau sudah capek, bawaannya;
Ah apaan sih gak kelar-kelar?
Gak usah bikin emosi deh.
Kenapa sih semua pada nyebelin.
Kapan bisa istirahat kalau gini caranya?
Pengen marah aja rasanya.
Pengen ngacangin semua orang aja gitu.
atau.. tiba tiba nangis
atau, tiba-tiba semua orang menjadi salah,
atau bahkan, tiba-tiba merasa menjadi yang paling salah.
hingga keluar kalimat; kenapa harus aku terus sih? Kenapa aku gak bisa hidup tenang, sebentar aja. Kenapa harus aku di antara jutaan manusia? Ini gak adil.


Banyak orang setidaknya pernah merasakan satu di antara hal tadi. Beberapa orang mengakuinya, beberapa pura-pura dan bersembunyi. Tidak penting sebenarnya..

Tapi di sini ada dua jalan,
meluapkannya dan mungkin dapat merusak segalanya,
atau
melupakannya dan ikhlas, lalu melanjutkan hidup.


Kamu, jalan yang mana?


Gak apa, gak akan ada yang menghakimimu atas jalan apa yang kamu ambil. Hanya saja kita perlu memastikan diri kita masing-masing bahwa itu akan menyelamatkan kita dan juga orang lain. Pastikan, tidak mengganggu hidup orang lain, terutama bahagianya. Bisa?

Kalau belum bisa, tak apa. Semua tidak harus dipaksakan, apalagi segera, kan?

Mengambil jalan yang salah juga bukan berarti salah. Semua soal presepsi, kan? Dan bagaimana cara mensiasatinya. Seperti, istirahat dari dunia yang mungkin saja jika kau tidak pergi sebentar saja, itu akan membunuhmu perlahan.
Seperti, meluapkan segala emosi yang ada, baik dengan amarah pun tangisan, asal tidak ada yang tersakiti, mengapa salah?

Setiap orang punya caranya sendiri, jalannya sendiri. Yang kita semua harus lakukan, hargai itu. Berendah hatilah untuk saling mengingatkan akan pentingnya sebuah apresiasi. Jika sekiranya adanya keterlaluan, tegur, dengan lembut. 

Bayangkan, kejahatan seperti apa yang akan tercipta di muka bumi jika semua makhluknya saling berendah hati dan menghargai satu sama lain? menghargai perbedaan yang ada, dan saling mengulur tangan?


Tidak ada, kurasa.


Jadi, tetap semangat ya. Kamu nggak sendiri, kok.



-sei. 22.04.2020.

Komentar

Anonim mengatakan…
<3

Postingan populer dari blog ini

Tenggelam Dalam Pikiran.

Siapa?

Awal Baru